Sabtu, 20 Agustus 2022

PERINTAH 10: JANGAN SERAKAH

Jangan mengingini rumah sesamamu...atau apapun yang dipunyai sesamamu (Keluaran 20:17)


Seorang pemilik toko di sebuah kota bersikeras menolak untuk menerima suatu produk baru untuk dijual di tokonya. "Ingat, anak muda," kata pemilik toko kepada salesman itu, "di kota ini, setiap keinginan tidak selalu berarti kebutuhan."

Mengacaukan antara keinginan dan kebutuhan berarti menuruti hasrat hati dan merupakan menjelasan mengapa kita seringkali didorong nafsu untuk memperoleh lebih dan lebih. Kita gagal melihat bahwa kepenuhan hidup yang terbesar tidaklah diperoleh dengan menumpuk harta benda, tetapi dengan mengenal Allah.

Perintah Allah yang kesepuluh ini mungkin tampak sepele bila dibandingkan dengan hal-hal besar seperti pembunuhan, pencurian, berdusta dan perzinahan. Namun perintah ini sama mendasarnya dengan perintah-perintah yang lain dan merupakan jaminan akan damai sejahtera dan kepuasan atas apa yang dimiliki. Perintah ini merupakan satu-satunya perintah yang lebih menekankan pada sikap daripada perbuatan. Perintah ini merupakan pengaman terhadap godaan untuk melanggar sembilan perintah yang lain.

Hasrat Daud terhadap istri orang lain mengarahkannya pada perzinahan, pencurian dan pembunuhan (2Samuel 11:1-27). Dan keinginan untuk memperoleh lebih banyak kesenangan, kuasa, atau harta benda dapat menghancurkan hubungan antarpribadi dalam keluarga, dan menyebabkan kita berdusta terhadap sesama. Dan karena menuruti hasrat hati mirip dengan menyembah berhala (Kolose 3:5), maka perintah ini juga menjaga kita untuk tetap memiliki dan mempertahankan hubungan pribadi yang baik dengan Allah.

Tuhan, tolonglah kami agar merasa puas atas segala sesuatu yang kami miliki di dalam Engkau -- DJD


KEPUASAN BERARTI MENGINGINKAN APA YANG TELAH KITA MILIKI BUKAN MEMILIKI SEGALA SESUATU YANG KITA INGINKAN

* Take from Renungan Harian