Senin, 16 Mei 2022

RENCANA DALAM KEKEKALAN

Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu (Yesaya 55:9)


Di lingkungan kampus Universitas Ohio berdiri sebuah gedung yang menarik perhatian orang yang dikenal dengan nama "Wexler Arts Center." Ravi Zacharias, seorang dosen Kristen, menggambarkan bangunan tersebut sebagai contoh terkemuka dari "desain random asimetris, dengan tangga-tangga rumah yang tanpa akhir, dan pilar-pilar yang tak berfungsi sebagai penghubung antartingkat, melainkan berdiri di awang-awang."

Mengapa orang mendirikan bangunan yang absurb seperti itu? Zacharias menjelaskan bahwa bangunan itu merupakan simbol dari kenyataan bagaimana orang fasik melihat hal itu -- sebagai sesuatu yang irasional dan tak saling berhubungan satu sama lain.

Tanpa iman kepada Allah dan pengenalan akan rancanganNya yang dinyatakan dalam Alkitab, hidup dapat menjadi sesuatu yang tampak tak berarti. Sebagaimana diungkapkan Shakespeare dalam karyanya Macbeth, "Cerita yang dituturkan orang bodoh tampak hebat dan menakjubkan, tetapi sesungguhnya hanya omong kosong belaka."

Akan tetapi, bila kita memandang sejarah dan pengalaman hidup kita dari sudut pandang Alkitab, hidup akan menjadi sesuatu yang berarti. Rancangan ilahi dapat menjadi sarana bagi sang Arsitek Agung untuk menyatakan maksudNya, baik bagi dunia maupun gerejaNya (Efesus 1:3-3:19).

Dengan mengikut Kristus dan membaca firmanNya, kita akan menemukan sekilas rancangan penebusan ilahi tentang hikmat, kasih, dan kuasaNya. Kita mungkin tidak dapat memahami semuanya, tetapi kita dapat meyakini bahwa segala sesuatu dapat dimengerti dengan sempurna dalam kerangka rencana kekalNya -- VCG

ALLAH DAPAT MEMAKAI KEBURUKAN DUNIA INI UNTUK MENCIPTAKAN KEINDAHAN SURGAWI

* Take from Renungan Harian